Luhut Sambut Positif Hasil Komoditas Food Estate Humbahas

komoditas Food Estate Humbahas

topmetro.news – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Menteri Pertanian, dan Menteri Pekerjaan Umum menyambut positif hasil komoditas di Food Estate (FE) Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan), Sumut. Hasil komoditas dari tiga area FE Humbahas sudah berada di atas rata-rata nasional.

Menko Marves Luhut B Pandjaitan menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Kecamatan Pollung dan Hutajulu Humbahas, Selasa (23/3/2021). Hadir bersamanya, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

“Hasilnya sangat baik. Padahal ini baru tanaman pertama. Saya harapkan tanaman selanjutnya akan lebih bagus. Apa yang akan kita tanam di sini, komoditinya adalah Bawang Putih, Bawang Merah, Kentang dan Jagung. Karena Jagung di sini juga bagus,” ucap Luhut Pandjaitan, usai melakukan seremoni panen kentang, di kawasan FE Desa Ria Ria.

Hadir dalam kunjungan tersebut Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor serta rombongan kementerian.

Penambahan Lahan

Dengan progres yang cukup memuaskan ini, menurut Luhut, akan segera menambah dan mengembangkan lahan pertanian ini hingga 1.000 ha. Sedangkan mengenai hasil pertanian untuk pemasarannya atau off taker (penampung) bakal tidak ada masalah.

Pengembangan selanjutnya, kata Luhut, setelah melakukan pembahasan dengan Menteri PUPR dan Pertanian, akan kembali melakukan penelitian. Harapannya, pada dua tahun ke depan akan menghasilkan benih varietas yang cocok dengan kultur pertanian di Humbahas.

“Mimpi kita sampai dengan 2024 akan tercapai pertanian di sini hingga 20 ribu hektar. Dan ini tidak mudah. Namun dengan hasil kerja seperti ini, dengan team work mulai dari Bupati, Gubernur, Kementerian dan masyarakat ini, saya yakin akan berhasil,” katanya.

Menurut Luhut, dari pengalaman pertama ini kegagalan yang terjadi hanya sampai 12%. Tetapi 70% hasil yang sudah diperoleh di atas rata-rata nasional. “Dan saya minta karya anak bangsa ini dapat untuk diteruskan. Saya minta Bupati, kepala desa dan masyarakat untuk bahu-membahu menyelesaikan ini. Kalau semua terintegrasi saya rasa semua ini akan berjalan dengan baik,” katanya.

Mengenai pupuk, jelas Luhut, langkah selanjutnya adalah menggunakan limbah eceng gondok yang ada di Danau Toba. Limbah eceng gondok akan menjadi pupuk kompos untuk lahan pertanian di FE. Nantinya dengan riset ini diharapkan dapat menaikkan hasil pertanian sebesar 20%.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menjelaskan kondisi Sumut dalam hal komoditas. Dari hasil panen Bawang Merah pada minggu yang lalu ada perolehan hasil produksi sebanyak 10 ton/hektar. Kemudian Kentang dengan perkiraan 26 ton/hektar.

“Panen tersebut menggambarkan peluang besar peningkatan komoditas bawang merah dan kentang di lahan food estate ini,” katanya.

Edy Rahmayadi juga menyampaikan, sampai saat ini kondisi komoditas seperti cabai, padi dan jagung telah mengalami ketercukupan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut. Pada tahun 2020 produksi padi sebesar 4,2 juta ton, gabah kering giling 2,7 juta ton. Sementara kebutuhan beras untuk Sumut hanya 1,8 juta ton. Surplus lainnya yakni pada jagung 147 ribu ton, dan cabai surplus 69 ribu ton.

“Namun pada bawang merah kita defisit 36% atau 15.822 ton. Namun untuk hasil bawang merah ini terus mengalami peningkatan hasil panen setiap tahunnya. Untuk masyarakat pada konsumsi bawang merah kita harus menyiapkan sebanyak 43.952 ton,” katanya.

Akses Kawasan FE

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan panen kentang perdana di kawasan Food Estate, Desa Ria Ria Kecamatan Pollung Humbang Hasundutan, Selasa (23/3/20212) | topmetro.news

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kesempatan itu mengatakan, untuk akses di kedua kawasan FE akan rampung sebelum Puasa Ramadan pada tahun ini. Alat berat juga sudah melaksanakan pekerjaan baik jalan, jembatan, dan sebagainya.

“Dapat kita lihat eskavator dan alat berat lainya tadi sudah mengerjakan seperti penyelesaian pekerjaan jembatan dan lainnya. Mudah-mudahan sebelum Puasa ini sudah selesai,” katanya.

Sebagai informasi, di Humbahas terdapat tiga area FE yang keseluruhannya seluas 785 ha. Yakni di Hutajulu 120,5 ha, di Desa Ria Ria 411,5 ha, dan Parsingguran 253 ha. Dari hasil panen komoditas di area 215 ha sampai 20 Maret 2021 yakni sebanyak 79.454 kg.

Untuk pengembangan selanjutnya kawasan FE ini tahap ke II sesuai peta wilayah kepentingan (AOI) 1.591 ha SK MenLHK 448, Kabupaten Humbahas direncanakan areal tahap II 747 ha dan 406,7 ha AOI area usulan kebun raya.

Bupati Humbahas telah menyampaikan Surat No. 600/HH/III/2021 tangal 5 Maret 2021 pada Menteri LHK untuk mengubah fungsi peruntukan kebun raya menjadi FE.

Sebelumnya Menko Merves, Gubernur serta lainnya juga melakukan peninjaun melalui jalur udara menggunakan helikopter di kawasan Danau Toba. Kemudian di area FE di Desa Ria Ria mereka kemudian melaksanakan seremoni panen perdana komoditas kentang. Lalu kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara Silangit.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment